Selasa, 01 November 2022

REFLEKSI

 

“Pendidikan yang berpihak pada Murid”

 

 

Engkau coba bisikan kebenaran

Engkau rangkai kata penuh keberanian

Engkau berikan makna pengetahuan

Engkau ajarkan hakikat didikan

Engkau pancarkan sinar kemuliaan

Jiwa sang penuntun akan kebaikan

 

--------

Sutarjo

05 September 2022

Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

 

Setelah memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran, dapt disimpulkan bahwa pengajaran merupakan suatu proses dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir maupun bathin serta merupakan bagian dari Pendidikan itu sendiri. Sedangkan Pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Sebagai seorang guru biasanya melaksanakan tugas hanya mengajar dan menyampaikan ilmu pengetahuan, setelah itu dilakukan tes atau ujian untuk mengukur sejauh mana para murid memahami dan mencapai hasil pembelajaran yang telah diikuti Bersama teman dan gurunya. Ketercapaian pembelajaran seringkali hanya diukur dari segi pengetahuan (kognitif) nya saja, hal ini dibuktikan dengan persentasi yang paling besar menjadi perhatian dan parameter yang digunakan adalah Ujian Teori Kognitif, sedangkan porsi untuk Keterampiran (Psiokomotorik) dan SIkap (Afektif) mendapat porsi pendukung atau tambahan penunjang dalam proses pembelajaran yang berlangsung dan yang terlaksana.

Pada kesempatan kali ini adanya perubahan mindset (pola pikir) yang diperoleh setelah mempelajari, mendalami, mengkaji, dan merefleksi tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai definisi pembelajaran dan Pendidikan, dasar-dasar Pendidikan, tujuan Pendidikan, mengenalkan konsep kodrat keadaaan, pengenalan konsep bermain dalam belajar, pembelajaran yang memerdekakan, dan mengajarkan semboyan jiwa Pendidikan nasional ; ingarso sing tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani.

Adanya perubahan dalam diri yang dirasakan baik pada aspek pemahaman (ilmu pengetahuan tentang Pendidikan), maupun sikap prilaku (perubahan dalam mengajar dan mendidik) dari hasil pendalaman modul tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara melalui proses kegiatan berpikir-kritis dan menerapkan relevansinya dengan sosio-kultur di daerah tempat tinggal.

Dampak yang dirasakan oleh diri sendiri yang kemudian menjadi imbas dari refleksi pemikiran ini adalah terjadinya perubahan dan tindakan yang dilaksanakan dalam proses kegiatan pembelajaran dan pendidikan yang menuntun selama di kelas maupun ruang lingkup sekolah. Hasil refleksi berpikir-kritis pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang langsung diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman yang timbul dan terbaru mengenai perbedaan konsep pembelajaran dan Pendidikan, menjadi kesenangan dan kebahagiaan dalam diri sendiri yang menyebabkan semakin tergugah dan menjiwai peran dan visi sebagai sosok guru yang dapat menuntun dan memberikan sesuatu Pendidikan  yang bermakna pada muridnya.

2. Perubahan yang meningkat dalam aspek berpikir refleksi sesuai dengan yang telah dipahami dari komsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara, serta menambah wawasan dalam menentukan strategi dan metodologi yang tepat serta sesuai untuk digunakan terhadap murid menurut kodratnya yang telah di gariskan Tuhan. Hal tersebut diharapkan dapat senantiasa dikembangkan oleh guru melalui kegiatan membaca dan menganalisis serta menyesuaikan metode dengan situasi dan kondisi kodrat alam dan kodrat zaman yang dimiliki oleh murid. Dengan demikian secara tepat dan efektif dapat berkembang, berubah, mandiri dan merdeka dalam capaian kompetensi yang dituntaskan oleh para murid dalam pembelajarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sepucuk Nasehat

Sepucuk Nasehat
Nasehatilah diri sebelum usia terlanjur terhenti, karena penyesalan amatlah pahit dan menakutkan