Kamis, 01 April 2010

Isi HATI ku

Ya Allah…Engkau Maha Tahu!

Cinta... Siapa yang tak mengenal kata ini? Sebagai manusia normal kita pernah merasakan benih cinta (kepada lawan jenis). Hanya kadarnya yang berbeda. Ada yang terus memupuk rasa itu, ada juga yang sudah paham tentang makna cinta hingga ia berusaha untuk tetap mengendalikan rasa yang berkuasa, meski nafsu merongrong (Jatuh cinta sebelum menikah).

Aku merasakan cinta. Tatkala engkau memberi diriku perasaan yang sensitive terhadap makhluk ciptaan-Mu yang sempurna. Betapa ingin aku selalu berada didekat-Nya...
Ya Rabbi.. perkuatlah cintaku kepada-Mu dengan tumbuh suburnya perasaan cinta dalam diriku melalui makhluk-Mu yang bernama bidadari dunia.

Aku merasakan cinta pada saat perasaan ini membutuhkannya hadir dalam diriku. Betapa ingin selalu diperhatikannya, betapa GeEr ketika pandangannya terarah pada sosokku. Betapa ingin dia membalas cintaku yang menggunung.

Dan kini... Aku belajar dari rasa itu. Rasa yang dulu pernah singgah. Rasa selalu ingin bertemu dengan orang yang kucinta.

Aku merasakan cinta. Karena hatiku terus terbayangi oleh bayang-bayang dirinya. Ya Allah perkenankanlah melalui dirinya hamba dapat semakin dekat dan mencintai-Mu…

Ya Allah…Maafkanlah diriku..

Aku mencintai-Mu, tapi seringkali menunda pertemuan dengan-Mu.
Aku mencintai-Mu, tapi seringkali ingkar terhadap janji yang telah terikrar dalam mulutku.
Aku mencintai-Mu, tapi seringkali berbuat sesuatu yang tak disukai oleh-Mu.
Aku mencintai-Mu, tapi seringkali tak melakukan sesuatu yang dapat mendekatkanku pada-Mu.
Aku mencintai-Mu, tapi cinta itu belum juga mejadi cahaya mataku.

Rabb, aku mencintai-Mu... Jadikanlah aku seperti orang-orang yang menempatkan cintanya pada-Mu ditempat tertinggi, diruang yang tak terjamah ego.

Rabb, cintailah aku... Seperti Engkau mencintai orang-orang yang Engkau Cintai dan Ridhai.
Aku merindukan-Mu, dan aku ingin selalu bersua dalam tiap hening malamku. Jangan biarkan aku terpenjara dalam dinginnya malam. Jangan biarkan aku terbui dalam hangatnya selimut. Jangan biarkan aku terlena oleh tumpukan aktivitas yang tak menentu.

Aku mencintai-Mu. Biarkan aku selalu menemui-Mu dalam tiap desah nafasku. Aku tak kuasa mendekap rindu ini...
Wahai kekasihku dengar dan berikanlah semuanya untuk-ku…amin.

Sutarjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sepucuk Nasehat

Sepucuk Nasehat
Nasehatilah diri sebelum usia terlanjur terhenti, karena penyesalan amatlah pahit dan menakutkan