Senin, 05 April 2010

Maafkanlah Aku Ya Allah, Aku Masih Mengeluh

Hari ini aku pergi belanja ke sebuah swalayan di dekat rumah, setelah berbelanja aku pergi ke kasir untuk membayar, setelah selesai menghitung belanjaanku aku membayar dengan selembar uang lima puluh ribuan, wanita yang menjadi kasir itu memberikan selembar uang seribuan kembalian dari belanjaanku, aku langsung menolaknya dan mengatakan kembaliannya permen karet itu saja mbak, sambil menunjuk sebuah permen karet di sebuah rak yang berada tepat diatas kepalanya, dengan susah payah wanita itu berdiri, ternyata, dia mempunyai satu kaki saja, dan memakai tongkat kayu. Astagfirullahhalazim aku malu sekali, Namun ketika lewat dia tetap tersenyum kepadaku.

Ya Allah, maafkan aku bila aku selalu mengeluh. Aku masih mempunyai sepasang kaki untuk berjalan di duniamu yang luas ini.

Di perjalanan pulang aku singgah di sebuah warung untuk membeli batere lampu senterku yang sudah mati, Anak laki-laki penjualnya begitu mempesona. Aku berbicara padanya. Dia tampak begitu gembira, setelah membayar aku berbicara dengan anak itu, "namamu siapa" Arif om, jawabnya dengan tersenyum, kamu kelas berapa, saya tidak sekolah om, looh kenapa kamu tidak sekolah, belum sempat anak itu menjawab pertanyaanku, tiba-tiba seorang ibu muncul dari dalam rumah, rupanya ibu itu mendengar percakapan kami di luar, "Arif tidak sekolah dek, karena dia buta, sejak kecil dia tidak bisa melihat, dan dia tidak bisa sekolah karena matanya yang tidak bisa melihat itu.

Ya Allah, maafkan aku, aku masih mempunyai sepasang mata untuk membaca dan melihat semua kebesaranMu tetapi aku masih sering mengeluh.

Sementara aku berjalan, aku bertemu dengan kumpulan anak-anak kecil yang bermain dengan riangnya, di sudut aku melihat seorang perempuan kecil dengan rambut yang lurus dan bola mata yang indah tetapi ia hanya berdiri dan diam melihat teman-temanya bermain, aku mendekatinya, "dek, kog nggak main sama teman-temannya?"ia hanya diam membisu, lalu aku menyentuh pundaknya dan bertanya sekali lagi padanya, Gadis kecil itu memandang ke depan tanpa bersuara, lagi-lagi aku beristigfar dalam hati (Astagfirullahhalazim), Gadis kecil ini tidak bisa mendengar.

Ya Allah, maafkan aku, aku masih mempunyai sepasang telinga untuk mendengar senandung Al-Quran dan ceramah2 agama tetapi aku lebih memilih mendengarkan alunan musik di radio dan stasiun televisi favoritku.

Dengan dua kaki aku bisa berjalan kemanapun aku mau

Dengan sepasang mata aku bisa melihat matahari terbit dan matahari terbenam

Dengan dua telinga aku bisa mendengarkan azan dan lantunan ayat-ayat suci al-Quran

Ya Allah, maafkan aku yang kurang bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan, maafkan aku yang selalu mengeluh, maafkan aku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sepucuk Nasehat

Sepucuk Nasehat
Nasehatilah diri sebelum usia terlanjur terhenti, karena penyesalan amatlah pahit dan menakutkan